Assalamualaikum
Wr. Wb.
Yth. : Bapak
Kepala Dinas Instansi Tingkat Kabupaten Ngawi
Yth. : Bapak
dan Ibu Juri Lomba Cipta Menu
Yth. : Ibu
Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan SeKabupaten Ngawi, selaku peserta lomba dan
segenap undangan yang berbahagia dan yang saya banggakan.
Salam
sejahtera bagi semuanya.
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji
syukur kehadirat TuhanYang Maha Esa atas segala limpah nikmat karunia-Nya
kepada kita sekalian, terutama nikmat kesehatan sehingga kita dapat
menyelenggarakan Lomba Cipta Menu pada hari ini.
Hadirin
yang saya hormati,
Pangan adalah suatu kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat. Ketersediaan pangan kita yang cukup belum tentu dapat menjamin terhindarnya penduduk dari masalah pangan dan gizi. Selain ketersediaannya perlu diperhatikan aspek pola konsumsi rumah tangga atau keseimbangan kontribusi jenis pangan yang dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi standar gizi yang dianjurkan. Hasil analisa pola konsumsi tahun 2010 menunjukkan bahwa konsumsi energy actual masyarakat kita dari kelompok pangan umbi-umbian baru mencapai 87,0 kkal/kap/hari dan anjuran yang seharusnya 122,0 kkal/kap/hari
Pangan adalah suatu kebutuhan dasar bagi manusia yang harus dipenuhi oleh pemerintah dan masyarakat. Ketersediaan pangan kita yang cukup belum tentu dapat menjamin terhindarnya penduduk dari masalah pangan dan gizi. Selain ketersediaannya perlu diperhatikan aspek pola konsumsi rumah tangga atau keseimbangan kontribusi jenis pangan yang dikonsumsi, sehingga dapat memenuhi standar gizi yang dianjurkan. Hasil analisa pola konsumsi tahun 2010 menunjukkan bahwa konsumsi energy actual masyarakat kita dari kelompok pangan umbi-umbian baru mencapai 87,0 kkal/kap/hari dan anjuran yang seharusnya 122,0 kkal/kap/hari
Hadirin
yang saya hormati,
Pemanfaatan umbi-umbian yang masih rendah khususnya sebagai sumber pangan karbohidrat non-beras dipicu oleh persepsi yang berlaku umum di masyarakat yaitu pandangan sebagian masyarakat yang menganggap bahwa pangan lokal sebagai pangan inferior. Sebenarnya sumbangan energi yang dihasilkan oleh kelompok pangan umbi-umbian tersebut setara dengan energi yang dihasilkan oleh nasi. Sebagai perbandingan, kalori 100 gram nasi setara dengan 100 gram singkong atau 50 gram bihun atau 50 gram jagung atau 200 gram kentang atau 50 gram sagu dan atau 150 gram ubi.
Pemanfaatan umbi-umbian yang masih rendah khususnya sebagai sumber pangan karbohidrat non-beras dipicu oleh persepsi yang berlaku umum di masyarakat yaitu pandangan sebagian masyarakat yang menganggap bahwa pangan lokal sebagai pangan inferior. Sebenarnya sumbangan energi yang dihasilkan oleh kelompok pangan umbi-umbian tersebut setara dengan energi yang dihasilkan oleh nasi. Sebagai perbandingan, kalori 100 gram nasi setara dengan 100 gram singkong atau 50 gram bihun atau 50 gram jagung atau 200 gram kentang atau 50 gram sagu dan atau 150 gram ubi.
Disamping itu masih terdapat kelemahan dalam pengembangan
usaha kecil bidang pangan seperti: a) kurangnya permintaan terhadap aneka
olahan pangan lokal dari masyarakat, b) rendahnya ketersediaan aneka olahan
makanan yang berbahan pangan lokal, c) rendahnya
produktivitas dan kualitas produk hasil olahan pangan lokal oleh usaha kecil
bidang pangan. Hal ini disebabkan karena usaha kecil bidang pangan
maupun rumah tangga
memiliki keterbatasan terhadap aspek teknologi, finansial, manejemen dan sumber
daya.
Potensi
besar pangan lokal sumber
karbohidrat non beras yang ada di sekeliling kita yang tersedia hampir di
seluruh wilayah Ngawi baik yang terdapat di pekarangan, kebun, tegalan maupun
ladang. Namun keberadaannya sampai saat ini masih dilihat sebelah mata sehingga kurang perhatian dan
kurang terberdayakan. Di
sisi lain konsumsi jagung
hanya mencapai 6,3 Gram/Kapita/Hari seakan-akan dilupakan masyarakat karena
faktor prestice dan budaya
masyarakat, serta maraknya produk-produk siap
saji yang sangat mudah dan murah untuk memperolehnya seperti mie dan roti (gandum) yang menyumbang konsumsi sebesar 10,1 Gram/Kapita/Hari, ini
benar-benar telah menggeser
posisi pangan lokal, dan dalam jangka panjang akan memberi keuntungan yang besar terhadap negara lain.
Bapak
Ibu yang berbahagia,
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pangan
dan gizi bagi masyarakat Ngawi, ditempuh dengan pemanfaatan sumberdaya pangan
local dan beraneka ragam serta tidak mengandalkan satu jenis bahan pangan pokok
beras saja. Upaya perbaikan
pola konsumsi rumah tangga dengan peningkatan kualitas konsumsi/asupan pangan
yang sesuai dengan norma gizi dan kesehatan pada akhirnya akan dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Konsumsi pangan dan gizi seimbang
serta beragam menjadi syarat bagi perkembangan organ fisik manusia sejak dalam
kandungan, yang selanjutnya berpengaruh terhadap perkembangan intelegensia
maupun kemampuan fisiknya. Generasi yang tangguh secara fisik maupun
intelegensia akan menjadi tulang punggung bagi tumbuh kembang suatu bangsa
dalam pembangunan ekonomi, sosial maupun politik.
Bapak
ibu yang berbahagia,
Berangkat dari beberapa uraian diatas maka
tujuan digelarnya Lomba Cipta Menu bagi Tim Penggerak PKK Kecamatan seKabupaten
Ngawi hari ini adalah:
1. Menggali potensi pangan sumber
karbohidrat nonberas yang berasal dari seluruh Kab. Ngawi
2. Mengembangkan kreatifitas
ide-ide baru yang orosinil dari resep menu sehari-hari dengan harapan sesuai
selera makan masyarakat.
3. Memberi nilai tambah dan
pendapatan bagi masyarakat yang melaksanakan usaha pengolahan pangan.
4. Memasyarakatkan dan
mengangkat citra martabat makanan local dan pola konsumsi pangan penduduk yang
beragam, bergizi berimbang dan aman (3BA).
5. Menyumbang peningkatan dari
skor PPH 87,5 (th 2010) ke skor PPH 95 pada tahun 2015.
Hadirin
yang saya hormati,
Perlu saya garis bawahi, bahwa dalam lomba
ini jangan semata-mata karena hadiah maupun pujian, kepada seluruh peserta agar
nanti sepulangnya dari lomba ini akan menindak lanjuti dan menyampaikan ke
masyarakat tentang tujuan pada kegiatan hari ini.
Bapak
ibu yang berbahagia,
Tidaklupa saya sampaikan terima kasih
kepada seluruh peserta atas segala partisipasinya untuk mengikuti lomba pada
hari ini. Kepada Pokja III Tim Penggerak PKK Kabupaten, Badan Ketahanan Pangan
dan PPPK, Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Kehutanan dan
Perkebunan, Dinas Perikanan Peternakan selaku penyelenggara lomba tersebut dan saya
harapkan atas kerjasamanya yang baik ini dapat berjalan secara terus-menerus.
Akhirnya dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim
Lomba Cipta Menu non beras non terigu bagi Tim Penggerak PKK Kecamatan
seKabupaten Ngawi pada hari ini, Rabu tanggal 20 Juli 2011 secara resmi saya nyatakan dibuka.
Semoga
ALLAH SWT meridloinya.
Wabillahi
taufik wal hidayah
Wassalamualaikum
Wr. Wb.
Ngawi,
20 Juli 2011
KETUA TIM PENGGERAK PKK
KABUPATEN
NGAWI
Ny. Hj.
ANTIK BUDI SULISTYONO, SH